Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. «هو الذي خلق السماوات والأرض في ستة أيام» من أيام الدنيا أولها الأحد وآخرها الجمعة «ثم استوى على العرش» الكرسي استواءً يليق به «يعلم ما
Ustaz Hj Zahazan Mohamed di dalam Bukunya 101 Doa dari Al Quran memetik dari kitab al Darul Manthur tafsir ayat 1-6 surah al Hadid menulis: Menurut Ibn Najjar dalam kitab Tarikh Baghdad dengan sanad yang dhaif, daripada al Barra’ bin ‘Azib berkata bahawa beliau telah bertanya kepada Ali r.a. Saidina Ali memberitahu kepadaku tentang pekara
Baca juga: Surah Al Ashr dan Artinya, Ingatkan Manusia soal Ini. Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama RI, pada surah Al Hadid ayat 20 tersebut Allah SWT menjelaskan kepada manusia bahwa kehidupan dan kesenangan dunia hanyalah seperti mainan dan sesuatu yang lucu, sebagai bahan tertawaan dan perhiasan untuk melengkapi dandanan mereka.
"God Almighty knows that a group well-known for the profundity of their thoughts shall appear in the last days of the world; as a consequence of which, He sent down Surah al-Tawhid (or Ikhlas, Chapter 112) and some of the Verses of Surah al-Hadid such that people may gain a better knowledge of God Almighty and be aware that whoever acknowledges
menjawab dalam surat al-Hadid ayat 11 sebagai berikut: Artinya: “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan Dia akan memperoleh pahala yang banyak.”45 Selain dasar hukum yang bersumber dari al-Qur‟an sebagaimana di atas,1) . Salman al- Farisi berkata: “Sholat adalah takaran, barangsiapa menyempurnakanya, maka dia akan disempurnakan, dan barangsiapa berlaku curang, maka kalian telah mengetahui apa yang (Allah) firmankan mengenai orang-orang yang berlaku curang”, dan inilah salah satu kehebatan ilmu para salaf (orang terdahulu) dalam memaknai ayat-ayat Al dalam surat al Hadid (57): 25 terutama penekanannya pada ayat yang berbunyi ‘waanzalnal hadiida’. Syaikh Makhluf dalam kitab Shafwatul Bayan Li Ma’anil Qur’an (1956) menafsirkan ayat ‘waanzalnal hadiida’ dengan “dan Kami menciptakan besi untuk kalian’. Ayat ini sama dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Az ZumarQada dan qadar saling berhubungan dan dikuatkan dengan dalil naqli dari Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad. Qada dan qadar menjadi bagian dari keimanan seorang muslim. Keduanya merupakan rukun iman yang terakhir dalam Islam, setelah beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, Nabi dan Rasul, dan hari akhir.
.